Investasi selalu memiliki tingkat risiko tertentu. Dan sebagai trader pemula, memahami risiko sangat penting, bahkan sebelum memasuki pasar.
Apa itu risiko dalam trading?
Risiko dapat didefinisikan sebagai ketidakpastian dan/atau volatilitas pasar. Volatilitas pasar dapat menciptakan return yang lebih tinggi, tetapi di saat yang sama ada risiko kerugian yang tinggi. Dalam pengertian ini, investasi bagaikan pedang bermata dua.
Toleransi risiko berbeda untuk setiap orang. Sebelum Anda memulai trading, Anda harus terlebih dahulu memahami diri Anda, dan risiko apa yang dapat Anda tanggung. Memang, begitu Anda masuk ke pasar dan gagal mengenali risiko dapat menyebabkan serangkaian keputusan buruk yang dapat memengaruhi pola pikir investasi Anda, yang menyebabkan kerugian besar.
Kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara mengambil risiko dan tidak mengambil apa pun. Return investasi sebanding dengan risikonya. Tidak realistis untuk mengatakan bahwa kita menginginkan risiko rendah dan return tinggi. Namun sebaliknya, juga tidak realistis untuk tidak berinvestasi karena risiko.
Tidak Ada Trading yang Bebas Risiko
Ada dua jenis risiko di pasar keuangan: risiko yang tidak sistematis dan risiko sistematis.
- Risiko tidak sistematis berasal dari target investasi itu sendiri. Ini dapat dikurangi, meskipun tidak dihilangkan, melalui diversifikasi portofolio.
- Risiko sistematis tidak dapat dihilangkan. Ini adalah risiko pasar yang tidak terkendali, terkait dengan politik, siklus ekonomi, dan bencana alam.
Semua aset membawa risiko, bahkan obligasi Treasury AS atau deposito bank yang dianggap sangat aman selalu ada kemungkinan kerugian, karena pemerintah atau lembaga keuangan masih bisa bangkrut.
Dibandingkan dengan risiko lain, situasi ini sangat tidak mungkin, tetapi risikonya tetap ada. Tidak ada yang namanya bebas risiko. Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan berlatih, mendapatkan pengalaman, dan terus mempelajari pasar keuangan.